'""'>

Wednesday, June 13, 2012

LANGKAH INSTALASI DEBIAN SQUEEZE
· Pastikan anda telah menyiapkan CD Installer Debian Squeeze, klo belum
punya silahkan download dulu di debian.org.
· Kopi jahe dengan sedikit cemilan saya rasa juga cukup membantu
kenyamanan anda duduk depan komputer. Apalagi klo ada seseorang
yang nemenin, tambah mantap pastinya.. 
Kopi udah siap, cemilan tersedia, n cewek udah disamping kita, saatnya
meluncur ke TeKaPe (Gaya Parto di OVJ).
1. Silahkan seting BIOS dulu agar booting pertama melalui CDROM Drive.
Jangan lupa masukkin CD Installer debiannya,

2. Dibawah ini adalah halaman pertama jika kita berhasil booting melalui
CDROM Drive.
Ada beberpa menu pilihan :
Install  untuk melakukan instalasi dalam mode text
Graphical Install  untuk melakukan instalasi dalam mode graphic / GUI
Advanced Options  pada menu ini ada beberapa pilihan lagi yaitu :
expert install, rescue mode, automated install, graphical expert install,
graphical rescue mode, graphical automated install.
Help  menu bantuan
Biar lebih cepatnya, kita pilih install saja untuk melakukan instalasi dalam
mode text
Upsss.. Lupa belum baca basmalah, biar lancar sebaiknya sebelum
melakukan sesuatu kita awali dengan membaca basmalah.
Bismillahirrokhmanirrokhim....
3. Selanjutnya adalah halaman pilihan bahasa instalasi, defaultnya adalah
English. Anda bisa memilih sesuai bahasa kesukaan anda. Kali ini saya
menggunakan bahasa english karena saya lebih familiar menggunakan
bahasa inggris sebagai bahasa komputer dibanding bahasa Indonesia.
Bukan berarti saya mahir bahasa inggris... 
4. Selanjutnya pemilihan lokasi. Silahkan pilih lokasi anda. Defaultnya adalah
United Stated
5. Langkah berikutnya adalah pemilihan jenis keyboard, saran saya biarkan
default karena biasanya ini sudah mendeteksi secara otomatis jenis
keyboard yang kita gunakan.
6. Halaman selanjutnya adalah menu konfigurasi jaringan. Pada instalasi kali
ini terdeteksi 2 buah network adapter. Yakni eth0 dan eth1, kali ini yang
akan kita gunakan sebagai primary network adapter adalah eth0. Jadi kita
pilih eth0 kemudian enter.
7. Selanjutnya jaringan akan mencari apakah ada mesin dhcp server yang
aktif. Jika menemukan mesin dhcp server, maka komputer ini akan
mendapatkan ip address dari dhcp server, jika komputer ini tidak
terhubung dengan dhcp server, anda bisa langsung cancel untuk
mempercepat proses instalasi.
8. Gambar dibawah ini muncul karena komputer tidak menemukan mesin
dhcp server, jadi konfigurasi jaringannya failed (gagal).
9. Selanjutnya ada tiga pilihan konfigurasi jaringan, yakni :
Retry Network autoconfiguration : melakukan scan ulang untuk
mencari mesin dhcp server.
Retry network autoconfiguration with a DHCP hostname : sama
dengan pilihan pertama namun ditambahkan informasi hostname dari
dhcp server.
Configure network manually : melakukan konfigurasi jaringan secara
manual
Do not configure the network at this time : tidak melakukan
konfigurasi jaringan saat ini,
Kali ini saya memilih pilihan yang terakhir agar mempercepat proses
instalasi, untuk konfigurasi jaringan akan saya lakukan setelah instalasi
sistem selesai.
10. Selanjutnya adalah konfigurasi hostname / nama komputer. Isikan sesuai
keinginan anda.
11. Langkah selanjutnya adalah pengisian password untuk user root. User root
merupakan user yang memiliki hak akses penuh terhadap sistem. Jadi
anda jangan sampai lupa password ini.
12.Masukkan lagi password root untuk verifikasi.
13. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi nama lengkap dari user.
14.Dilanjutkan dengan memasukkan username untuk account anda.
15.Masukka password untuk account yang baru saja anda buat.
16.Masukkan lagi password untuk account anda sebagai verifikasi terhadap
password yang anda masukkan sebelumnya.
17. Kemudian dilanjutkan dengan konfigurasi waktu. Yang pertama kita
tentukan time zone-nya.
Kali ini saya biarkan default yakni Estern.
18. Proses selanjutnya adalah partisi harddisk. Terdapat beberapa pilihan
untuk tahap partisi kali ini yakni :
Guided – use entire disk
Guided – use entire disk and set up LVM
Guided – use entire disk and set up encrypted LVM
Manual: gunakan pilihan ini untuk melakukan partisi secara manual.
Ketiga pilihan ini proses
partisi akan dilakukan
secara otomatis oleh sistem.
Sebelum membuat partisi perlu saya jelaskan sedikit disini bahwa untuk
linux, jumlah partisi minimal 2, yakni root (/) dan swap. Dimana untuk
root akan digunakan sebagai sistemnya, sedangkan swap digunakan
sebagai virtual memori. Untuk root saya sebaiknya kapasitasnya lebih dari
3 GB, sedangkan swap kapasitasnya adalah 2X kapasitas memori
fisik.
19. Sorot pada nama harddisk yang kita gunakan.
20. Akan muncul pertanyaan apakah kita akan membuat partisi pada
harddisk, pilih Yes
21. Sorot pada Free Space
22. Pilih Create a New partition. Untuk membuat partisi baru. Kali ini kita akan
membuat partisi untuk root terlebih dahulu.
23. Masukkan besar kapasitas yang akan kita gunakan sebagai root.
24. Pilih Primary pada type for the new partition
25. Kemudian pada location for the new partition, pilih Beginning.
26. Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini. Pada gambar dibawah
ini terlihat pada bagian mount point adalah tanda / tanda itu menunjukkan
bahwa mount point tersebut adalah root. Sedangkan pada use as adalah
ext3, padahal untuk debian squeeze sudah mendukung ext4. Jadi
sekarang kita ganti ext3 menjadi ext4. Tekan enter pada use as
27. Kemudian pilih ext4
28. Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini. Pilih Done setting up
the partition.
29. Partisi untuk root telah selesai kita buat. Sekarang kita akan membuat
partisi untuk swap. Sorot pada free space.
30. Pilih Create a new partition
31. Masukkan besar kapasitas untuk swap. Ingat bahwa besar partisi swap
adalah 2X kapasitas memoi fisik. Jadi jika memori fisik kita 256 MB maka
untuk swap adalah 512 MB.
32. Pilih Primary pada type for the new partition
33. Pilih Beginning pada location for the new partition
34. Pada gambar dibawah ini terlihat use as adalah ext3 dan pada mount
point adalah /home. Padahal pada tahap ini kita ingin membuat partisi
untuk swap. Untuk mengubahnya menjadi partisi swap, tekan enter pada
bagian use as,
35. Pilih swap area.
36. Pilih Done setting up the partition untuk mengakhirinya.
37. Terlihat kita sudah membuat 2 buah partisi, yakni yang digunakan sebagai
root dan swap. Namu juka masih ada sisa space harddisk, sebaiknya kita
manfaatkan untuk membuat partisi /home. Partisi /home ini digunakan
sebagai direktori penyimpanan user.
Sorot pada free space
38. Pilih create a new partition
39.Masukkan sisa space harddisk
40. Pilih Primary
41. Setelah selesai akan tampak seperti gambar dibawah ini. Anda bisa
merubah use as yang awalnya ext3 menjadi ext4 seperti pada
pembuatan partisi root diatas. Dan pastikan mount point-nya adalah
/home. Pilih Done setting up the partition jika sudah selesai.
42. Hasil dari pembuatan partisi kita terlihat pada gambar dibawah ini. Pilih
Finish partitioning and write changes to disk.
43. Pilih Yes jika anda yakin akan partisi yang telah kita buat.
44. Tunggu beberapa saat sampai proses partisi dan memformat harddisk
selesai.
45. Setelah pembuatan partisi selesai, akan dilanjutkan dengan installing
base system. Tunggu hingga proses ini selesai.
46. Selanjutnya adalah konfigurasi package manager. Jika anda memiliki repo
dalam bentuk CD, anda bisa memilih yes untuk melakukan scanning pada
CD Repo, namun untuk mempercepat proses instalasi sebaiknya kita pilih
No. Untuk pembuatan repository akan kita bahas seletah instalasi selesai.
47. Tunggu beberapa saat sampai proses select and installing software
selesai.
48. Dilanjutkan dengan halaman konfigurasi popularity-contest. Pilih No pada
participate in the package usage survey?
49. Halaman selanjutnya adalah software selection. Pada halaman ini anda
bisa memilih software –software apa saja yang ingin anda install. Namun
kali ini saya tidak membahasnya secara mendetail. Hanya saya tunjukkan
fungsi umumnya saja.
Graphical desktop environment  jika anda memilih ini, maka hasil
dari instalasi anda akan memiliki Graphical User Interface (GUI). Namun
jika tidak anda pilih maka hasil dari instalasi anda hanya akan memiliki
text mode saja.
Web server, print server, dns server, mail server, sql database,
ssh server, laptop  merupakan aplikasi tambahan untuk
mengadministasi server.
Standart system utilities  merupakan aplikasi standart yang wajib
anda install.
50. Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi software selesai. Karena
tadi Graphical Desktop Environment-nya saya aktifkan, maka pada tahap
instalasi ini akan sedikit memakan waktu lebih lama. Ada 544 software
yang akan di install. Sambil menunggu anda bisa minum kopi sambil
nyemil, jangan lupa temen disamping anda yang dari awal udah setia
nemenin juga diajak ngobrol biar g ngambek gara2 dicu’ekn 
51. Klo udah selesai, tahap selanjutnya adalah install grub boot loader. Pilih
Yes
52. Instalasi telah selesai, pilih continue untuk melanjutkan. Setelah anda pilih
continue, CD instalasi akan keluar secara otomatis. Silahkan ambil CDnya.
53.Gambar dibawah ini adalah halaman boot loader debian squeeze.
Lebih menarik dibanding boot loader debian versi sebelumnya kan????
54. Klo gambar dibawah ini adalah halaman login. Silahkan login
menggunakan user dan password yang telah kita buat pada instalasi tadi.
55. Klo gambar dibawah ini adalah halaman desktop dengan wallpaper default
debian squeeze.

Alhamdulillahirobbill’alamin... syukur alhamdulillah atas izin Allah S.W.T dan
berkat do’a seseorang disamping kita, dan juga atas usaha yang kita lakukan,
kita telah berhasil meng-install debian versi 6.0.0.
Silahkan diminum lagi kopinya, keburu dingin ntar g enak lo...

Sorry, broww gk biza tmpilin gmbar.nya.,,,,!!!!!!

0 comments: